Cara Mudah Atur Keuangan Di Bulan Ramadhan

Mengelola keuangan di bulan Ramadhan menjadi pekerjaan rumah yang lumayan sulit bagi ibu rumah tangga ketika selama bulan puasa atau menjelang bulan puasa seperti sekarang ini.

Yup, aroma bulan Ramadhan sebentar lagi sampai, tidak sampai satu bulan ini umat muslim di Indonesia akan segera memasuki bulan puasa. Tapi waktu-waktu seperti inilah yang membuat ibu rumah tangga pusing dalam mengelola keuangan di bulan Ramadhan.

Seperti biasanya di Indonesia, menjelang Ramadhan biasanya barang-barang kebutuhan pokok mulai merambat naik. Hal ini tentu menjadi tambahan pengeluaran. Selain itu, kebutuhan rumah tangga juga semakin meningkat pada bulan puasa.

Harga barang yang merambat naik, tentu memerlukan langkah mengelola keuangan yang baik, agar dompet rumah tangga tidak jebol. Menjawab hal tersebut kontenstore akan membahas bagaimana mengelola keuangan dibulan Ramadhan agar tidak jebol di bulan Ramadhan.

Mengelola keuangan di bulan Ramadhan

Dilansir dari sikapiuangmu, pengeluaran pada bulan Ramadhan akan semakin membengkak, karena tidak bisa menahan nafsu untuk konsumtif. Nah berikut beberapa cara mengelola keuangan  seperti dibawah ini:

1.Rencana keuangan dengan Skala Prioritas

Langkah awal mengelola keuangan di bulan Ramadhan pertama adalah dengan melakuka perencanaan keuangan. Caranya kamu harus menyusun berdasarkan skala prioritas, karena ketika puasa terkadang kita ingin membeli semua makanan yang enak untuk berbuka. Tapi ujungnya tidak dimakan.

Tak hanya itu, harga kebutuhan sembako pun pasti naik, dan nafsu untuk berbelanja baju lebaran atau membeli barang, menjadi beberapa orang tekor dalam mengelola keuangan. Ketika mengalami hal tersebut, sepertinya kamu berpikir jernih jangan sampai terbawa nafsu.

Nah agar kamu tidak tekor kamu bisa kok pakai cara mengelola keuangan di bulan Ramadhan  dengan sederhana, seperti 50 persen buat kebutuhan, 30 persen keinginan dan 20 persen tabungan) rumus ini kamu pakai tapi tentunya dengan disiplin yang ketat lho.

Nafsu dan keinginan inilah yang kadang berbalik. Karena banyaknya keinginan pada bulan puasa maka bisa jadi mencapai 50-60 persen keuangan. Alokasi investasi atau tabungan pun dikuras hanya untuk memenuhi keinginan di bulan Ramadhan.

2.Kebutuhan VS Keinginan

Pada hakikatnya bulan Ramadhan adalah untuk mengendalikan hawa nafsu atau keinginan. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya lho. Pasalnya nafsu untuk berbelanja akan semakin tinggi pada bulan puasa sehingga bisa menguras keuangan rumah tangga.

Mengelola keungan pada bulan Ramadhan seakan ikut di uji, pasalnya pada bulan tersebut banya diskon besar-besaran, yang membuat nafsu untuk berbelanja. Nah untuk menyalurkan nafsu tersebut kamu harus susun daftar belanja yang menjadi kebutuhan rumah tangga sampai dengan lebaran nanti.

Kamu juga bisa berbelanja sebelum bulan puasa untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga. Karena biasanya menjelang bulan puasa harga sembako naik dan terus merangkak sampai lebaran dan akan turun setelah hari raya.

Untuk itu berbelanja lebih awal diutamakan ketika harga-harga masih stabil. Karena jika tidak maka godaan dari keinginan kita makin tinggi, karena banyak mall yang memberikan penawaran yang menggiurkan.

Tapi harus inget yah, mengelola keuanganya harus disiplin, bikin daftarnya dan belanjakan kebutuhan. Jangan tergoda dengan keinginan.

3.Bedakan keuangan Ramadan dengan Hari Raya

Cara mengelola keuangan di bulan Ramadhan selanjutnya dengan mengelompokan antara keuangan Ramadhan dan Hari Raya. Karena jika tercampur maka bisa dipastikan tabungan kamu akan tergerus untuk memenuhi kebutuhan yang tidak penting.

Kebutuhan pada Ramadhan dapat di fokuskan kepada kebutuhan sehari-hari seperti menu buka puasa atau sahur. Karena umumnya ketika puasa ada pengeluaran selain memasak, yaitu menyediakan cemilan atau jajanan setiap harinya.

Sedangkan pada Hari Raya maka keuangan bisa difokuskan untuk membeli pakaian, makanan pada hari raya, berbagi amplop untuk kerabat, dan operasional keliling mengunjungi kerabat, jika kamu pulang kampung maka akan menjadi pengeluaran terbesar.

4.Susun menu sahur dan berbuka

Ketika kamu mengelola keuangan di bulan ramadhan  dengan baik, maka kamu akan menyusun kebutuhan menu saat berbuka dan waktu sahur. Hal ini tentu agar kamu tidak mengeluarkan uang secara mudah karena terbawa keinginan.

Dengan adanya menu masakan setiap berbuka dan waktu sahur maka kamu bisa memperkirakan kebutuhan di dapur. Sehingga kamu bisa mengetahui budgeting, dan memiliki catatan sejauh mana kesehatan keuangan kamu.

5.Jangan terlalu sering bukber

Bukber atau buka bersama saat bulan puasa menjadi tradisi yang banyak dilakukan masyarakat Indonesi. Terkadag momen bukber merupakan sebuah kesempatan untuk bertemu teman lama, saudara, dan teman kantor.

Tapi tahukah kamu ketika sering mengikuti bukber maka akan mempengaruhi keuangan kamu. Untuk mengelola keuangan kamu, maka mulai batasi setiap undangan bukber. Kamu bisa memilih dan memprioritaskan hanya untuk orang-orang terdekat.

Karena jika tidak dibatasi secara tidak sadar maka akan semakin boros pengeluaran bulanan kamu. Jika tidak dibatasi mungkin keuangan kamu bisa sampai bulan berikutnya.

Baca juga :

8 Yogya Culinary should attempt distant places travelers

6.Menu Secukupnya tapi sehat

Saat bulan Ramadhan biasanya siang hari kamu akan digoda untuk membeli makanan atau minuman apa saja yang terasa nikmat atau menyegarkan. Sehingga secara tidak langsung kamu akan berbelanja mengikuti keinginan tersebut.

Namun ketika waktunya berbuka, maka hanya beberapa jenis makanan saja yang dimakan perut akan terasa kenyang. Hasilnya berbagai makanan yang telah kita beli pada siang hari menjadi mubazir dan tidak dimakan.

Untuk mengelola keuangan di bulan Ramadhan dengan baik, maka kamu cukup menyantap makanan secukupnya asal memiliki gizi yang tinggi, maka hal tersebut sudah cukup. Kamu cukup memakan satu jenis takjil sebelum makan besar saat puasa, sehingga tidak membeli berbagai jenis takjil yang akhirnya tidak termakan.

Selain itu, makan secukupnya.. Pasalnya setelah berbuka kamu harus melanjutkan kegiatan sholat taraweh 23 rakaat, sehingga kalo perut kamu kekenyangan akan membuat kamu sulit bergerak.

7.Catat pengeluaran harian

Cara mengelola keuangan selanjutnya dengan membuat catatan harian. Hal ini bukan berarti kamu orang yang pelit. Tapi malah sebaliknya kamu menjadi seseorang yang sistematis, semua kebutuhan dan keinginan tetap dipenuhi dengan porsinya masing-masing.

Tujuan membuat catatan harian adalah agar kamu mengetahui seberapa banyak yang telah dikeluarkan, dan seberapa banyak uang yang tersisa. Jika dalam catatan keuangan kamu sudah mendekati batas limit, maka kamu mulai mengaktifkan rem darurat.

8.Disiplin dengan Rencana Keuangan

Dalam mengelola keuangan di bulan Ramadhan, serapih dan sebaik apapun rencana yang telah kamu buat, tetapi jika tidak dilakukan dengan disiplin maka hal tersebut akan sia-sia. Rencananya hanya dalam batasan secarik kertas tanpa bisa dipraktikan.

Untuk itu, kunci keberhasilan semua guidelines tersebut adalah disiplin kamu terhadap komitmen awal saat membuat rencana keuangan. Jalani rencana keuangan kamu dengan baik, maka kamu akan terhindar dari jebol pengeluran.

 

Itulah eight recommendations mengelola keuangan pada bulan Ramadhan agar tidak menguras kantong, selamat mencoba!